Kesalahan Mengemudi yang Sering Dilakukan di Jalanan Licin
Mengemudi di jalanan licin, terutama saat musim hujan, membutuhkan kehati-hatian ekstra. Kondisi jalan yang basah dapat meningkatkan risiko kecelakaan jika pengemudi tidak memahami teknik berkendara yang aman.
Sayangnya, banyak pengemudi melakukan kesalahan yang justru memperburuk situasi. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi di jalanan yang licin, beserta solusi untuk mengatasinya.
Hindari Berkendara Seperti Ini di Jalanan Licin
Tidak semua orang berhati-hati saat jalanan sedang licin. Padahal saat mengemudi di jalanan tersebut, risiko kecelakaan jauh lebih besar.
Berikut ini beberapa kesalahan mengemudi saat jalanan sedang licin yang wajib Anda pahami:
-
Pengereman Mendadak
Pengereman mendadak adalah salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan pengemudi di jalanan yang licin. Ketika rem ditekan secara tiba-tiba, terutama pada kecepatan tinggi, roda kendaraan bisa terkunci dan menyebabkan mobil tergelincir (skidding).
Hal ini tentu sangat berbahaya, terutama di tikungan atau saat mendekati kendaraan lain. Untuk itu sebaiknya gunakan teknik pengereman perlahan dan bertahap.
Jika mobil Anda dilengkapi dengan sistem Anti-lock Braking System (ABS), biarkan teknologi tersebut bekerja untuk mencegah roda terkunci. Hindari mengemudi terlalu dekat dengan kendaraan di depan untuk memberikan waktu yang cukup dalam melakukan pengereman.
-
Akselerasi Berlebihan
Akselerasi yang terlalu mendadak juga menjadi penyebab kendaraan kehilangan traksi di jalanan basah. Hal ini sering terjadi saat pengemudi mencoba mempercepat kendaraan setelah berhenti, terutama di tanjakan atau tikungan.
Jika ingin melakukan akselerasi, sebaiknya secara perlahan dan bertahap saja. Gunakan gigi rendah untuk meningkatkan traksi pada ban, terutama jika Anda mengemudi di jalan yang menanjak. Hindari menekan pedal gas terlalu dalam saat permukaan jalan basah.
-
Tidak Menyesuaikan Kecepatan
Mengemudi dengan kecepatan tinggi di jalanan licin sangat berbahaya. Air yang menggenang di permukaan jalan dapat menyebabkan hydroplaning, yaitu kondisi di mana ban kehilangan kontak dengan aspal karena lapisan air. Akibatnya, kendaraan menjadi sulit dikendalikan.
Untuk itu sebaiknya kurangi kecepatan saat berkendara di jalanan basah. Pastikan untuk tetap berada di bawah batas kecepatan yang dianjurkan dan sesuaikan kecepatan dengan kondisi jalan. Hindari genangan air yang terlalu dalam jika memungkinkan.
-
Mengabaikan Kondisi Ban
Ban yang aus atau tidak sesuai spesifikasi menjadi faktor utama yang meningkatkan risiko kecelakaan di jalanan yang licin. Sebab, ban yang tidak memiliki pola tapak yang cukup tidak dapat membuang air dengan baik. Ini membuat traksi menjadi berkurang.
Periksa kondisi ban secara berkala, terutama saat musim hujan. Pastikan tapak ban memiliki kedalaman minimal 2-3 mm dan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan. Jika ban sudah aus, segera ganti dengan yang baru.
-
Mengemudi Terlalu Dekat dengan Kendaraan Lain
Mengemudi terlalu dekat meningkatkan risiko tabrakan beruntun di jalanan. Baik saat cuaca normal maupun hujan.
Jarak pengereman di jalan basah jauh lebih panjang dibandingkan di jalan kering. Sehingga Anda membutuhkan ruang lebih untuk berhenti dengan aman.
Untuk itu sebaiknya jaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Sebagai panduan, gunakan aturan jarak double pada kondisi jalan basah. Tambahkan jarak lebih jika hujan sangat deras atau visibilitas terbatas.
Mengemudi di jalanan basah membutuhkan kewaspadaan dan teknik yang tepat untuk menghindari risiko kecelakaan. Hindari kesalahan seperti pengereman mendadak, akselerasi berlebihan, atau mengabaikan kondisi ban.
Sebagai gantinya, terapkan teknik mengemudi yang aman, seperti menjaga kecepatan, dan memastikan kendaraan dalam kondisi prima. Dengan mempraktikkan tips ini, Anda dapat berkendara dengan lebih aman dan percaya diri, bahkan di jalanan licin. Informasi menarik lainnya simak di https://suzukidwiperkasa.co.id/.